BAB I
PEMBAHASAN
A.
Pandangan
Islam Terhadap Manusia
Pembahasan tentang ilmu pendidikan tidak mungkin
terbebaskan dari obyek yang menjadi sasarannya, yaitu manusia. Dan karena yang
menjadi topic pembahasan sekarnag adlaah ilmu pendidikan Islam, maka secara filosofis
harus mengikutsertakan obyek utamanya, yaitu manusia dalam pandangan Islam.
Manusia adalah makhluk Allah. Ia dan alam semesta bukan
terjadi sendirinya, tetapi dijadikan oleh Allah.
Firman Allah SWT :
ª!$# Ï%©!$# öNä3s)n=s{ ¢OèO öNä3s%yu ¢OèO öNà6çGÏJã ¢OèO öNä3Íøtä (
ö@yd
Artinya : “Allah-lah yang
menciptakan kamu, kemudian memberimu rezki, kemudian mematikanmu, kemudian
menghidupkanmu (kembali)” (Q.S. Ar-Rum : 40).
Allah menciptakan manusia untuk mengabdi kepada-Nya.
Untuk ini ia memerintahkan supaya manusia itu beribadat kepadanya.
Firman Allah SWT :
$tBur àMø)n=yz £`Ågø:$# }§RM}$#ur wÎ) Èbrßç7÷èuÏ9 ÇÎÏÈ
Artinya : “Tidak kujadikan jin
dan manusia itu kecuali untuk beribadah kepada-Ku (jin dan manusia itu
diciptakan untuk beribadat kepada Allah)”. (Q.S. Az-Zariyat : 56).
Orang yang beribadat kepada Allah ini adalah orang yang
disayangi-Nya. Kepadanya diturunkan suatu ajaran melalui Rasul-Nya secara
berturut dan beruntun, mulai dari Rasul pertama, Adam a.s.. sampai kepada Rasul
terakhir, Muhammad SAW. Ajaran yang telah disempurnakan melalui Rasul terakhir
ini bernama Syari’at Islam yang terkumpul dalam suatu kitab yang bernama
al-Qur’an dan yang telah dijelaskan oleh Rasulullah dengan sabda-Nya, dengan
perbuatannya dan pengakuannya, seterusnya dikembangkan oleh para pengikutnya
yang sudah memiliki kemampuan untuk berijtihad. Melalui ajaran inilah kita
melihat dan mengetahui pandangan Islam mengenai manusia. Prof. Dr. Omar
Muhammad al-Toumi al-Syaibany memperinci pandangan Islam terhadap manusia itu
atas delapan prinsip :
- Kepercayaan bahwa manusia makhluk yang termulia di dalam jagat raya ini
- Kepercayaan akan kemuliaan manusia
- Kepercayaan bahwa manusia itu ialah hewan yang berpikir
- Kepercayaan bahwa manusia itu mempunyai tiga dimensi : badan, akal dan ruh.
- Kepercayaan bahwa manusia dalam pertumbuhannya terpengaruh oleh factor-faktor warisan (pembawaan) dan alam lingkungan.
- Kepercayaan bahwa manusia itu mempunyai motivasi dan kebutuhan.
- Kepercayaan bahwa ada perbedaan perseorangan diantara manusia.
- Kepercayaan bahwa manusia itu mempunyai keluasan sifat dan selalu berubah.
Prinsip-prinsip ini digali dari al-Qur’an dengan
memahaminya dari berbagai aspek penafsiran dan kenyataan yang dapat dihayati.
Dalam hubungannya dengan pendidikan Islam akan kita lihat dari tiga titik saja,
yaitu (a) manusia sebagai makhluk yang mulia, (b) sebagai khalifah Allah di
bumi dan (c) sebagai makhluk pedagogic.
BAB II
KESIMPULAN
Dari pembahasan makalah diatas maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa : Manusia adalah makhluk Allah. Ia dan alam semesta bukan
terjadi sendirinya, tetapi dijadikan oleh Allah.
Allah menciptakan manusia untuk mengabdi kepada-Nya.
Untuk ini ia memerintahkan supaya manusia itu beribadat kepadanya. Orang yang
beribadat kepada Allah ini adalah orang yang disayangi-Nya. Kepadanya
diturunkan suatu ajaran melalui Rasul-Nya secara berturut dan beruntun, mulai
dari Rasul pertama, Adam a.s.. sampai kepada Rasul terakhir, Muhammad SAW.
DAFTAR PUSAKA
Dzakiyah Daradjat. Dkk. Ilmu Pendidikan Islam. PT. Bumi
Aksara. Jakarta .
2008.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar